Kamis, 12 Februari 2009

Manajemen Aset dan Liabilitas (ALMA)

MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS (ALMA)

Pendahuluan

Asset and Liability Management ( ALMA) adalah suatu usaha untuk mengoptimumkan struktur neraca bank sedemikian rupa agar diperoleh laba maksimal dan sekaligus membatasi resiko menjadi sekecil mungkin.

Dalam mempelajari ALMA ada kategori resiko antara lain:

  1. Resiko dibidang kredit.
  2. Resiko di bidang Liquiditas ( bank tidak dapat membayar kewajiban pada waktunya atau hanya dapat membayar dengan melakukan pinjaman darurat atau menjual aktiva.
  3. Resiko tingkat suku bunga ( Resiko akibat perubahan suku bunga)
  4. Resio nilai valuta asing ( kerugian akibatperubahan kurs)
  5. Resiko di bidang kontijen (resiko akibat transaksi kontijen)

Untuk meminimalkan resiko-resiko tersebut diperlukan kerangka proses ALMA (ALMA frame work) yaitu:

Ø Adanya penetapan kebijakan dan strategi ALMA oleh organisasi yang berwenang

Ø Adanya tujuan dan arah bagi manajemen dan petugas pelaksana

Ø Adanya pngumpulan data internal atau data eksternal yang dapat menunjang keputusan ALMA untuk jangka panjang maupun jangka pendek

Ø Adanya analisis yang mengembangkan scenario untuk menguji berbagai alternatif strategi ALMA

Ø Ada Manajemen gap yang bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan dan memperkecil resiko

Ø Adanya manajemen valas yang mengella bsarnya gap tiap-tiap mata uang dalam pembukuan bank

Ø Adanya manajemen pricing yang menjamin bahwa strategi penetapan tingkat bunga dapat dapat menunjang proses pelaksanaan manajemen gap,liquiditas dan manajemen valas

Organisasi ALMA terdiri dari Asset Liability Committee (ALCO) dan ALCO Support Group (ASG). Anggota ALCO terdiri dari pimpinan unit kerja operasional dan unit kerja yang berhubungan dengan tugas ALMA. Sedangkan anggota ASG terdiri dari sekelompok manajer/staf profesionalyang bertugas membantu ALCO.

Dalam organisasi tersebut ditetapkan tanggung jawab ALCO, yaitu menetapkan tujuan, membuat keputusan ALMA, mementau kegiatan dan menelaah hasil kebjakan ALMA. Sedangkan tanggung jawab ASG adalah mengumpulkan data internal dan eksternal, emnyusun analisis, mengembangkan strategi dan scenario, membuat laporan, mengajukan saran-saran untuk rapat ALCO dan memantau pelaksanaannya. Proses pembuatan kebijakan ALMA dilakukan olh direksi bank. Kebijakan yang dimaksud antara lain berupa penetapan limit dan target setiap bidang, rasio-rasio strategi pendanaan dan penenaman dana,struktur neraca, kebijakan harga, kebutuhan modal, dll.

Fungsi-Fungsi ALMA

Manajemen Likuiditas

Manajemen likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajiban-kewajiban maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat. Pengelolaan likuiditas tersebut dilakukan untuk memenuhu pekerjaan-pekerjaan sbb:

  1. Kemampuan untuk memprediksi kebutuhan dana di masa yang akan datang
  2. Mencari sumber dana untukmencukupi jumlah yang dibutuhkan
  3. Melakukan penatausahaan untuk arus dana yang masuk dan keluar

Selanjutnya ada resiko dalam pengelolaan likuiditas bank

1. Resiko pendanaan (funding risk)

2. Resiko bunga (interest risk)

Alat ukur likuiditas bank antara lain:

Ø Statuori Reserve Requirement (Giro wajib minimum/GMW)

GMW= saldo giro pada BI >5%

Kewajiban pd pihak ketiga periode 2 minggu sblmnya

Ø Basic Surplus, yakni pengukuran besarnya likuiditas pada suatu keadaan tertentu yang diukur dengan rumus:

Basic Surplus = Aktiva lancar – passiva lancar

Klasifikasi angka basic surplus

1. Positif : Penempatan jangka dana pendek didukung dengan sumber dana jangka panjang

2. Negatif : Penempatan dana jangka panjang didukung dengan sumber dana jangka pendek

3. Nol : Penempatan dana jangka pendek didukung dengan sumber dana jangka pendek

Alat untuk mengukur rasio likuiditas jangka panjang antara lain:

a) Rasio Likuiditas

Liquidity Ratio = New Purchased funds required

Total Funding Requirement

Purchased funds Required yaitu proses perubahan aktiva dikurangi dengan proyeksi perubahan passive pada neraca bank. Total funding requirement yaitu jumlah dana (passive) yang dibutuhkan pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang.

b) Indeks Likuiditas

Liquidity Index = Total weight liability

Total weighted assets

c) Loan to Deposits (LDR)

LDR = Pinjaman yang diberikan

Dana Masyarakat

Bank dinyatakan sehat apabila tingkat LDR antara 85% - 110%

Terkait dengan penggunaan likuiditas, strategi manajemen yang diambil sangat tergantung pada skill manajer likuiditas yang ad, keandalan Management Information System (MIS) yang dimiliki serta perlu mempertimbangkan kondisi likuiditas bank dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Agar strategi liquiditas menjadi efektif maka kebijakan likuiditas juga harus dipadukan dengan kebijakan unit operasional.

MANAJEMEN GAP (MISMATCH)

Pergertian

Manajemen GAP adalah upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (GAP) antara asset dan liabities pada suatu periode yang sama, meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku bunga, saat jatuh tempo (maturity) atau perpaduan antara ketiganya (kesenjangan tercampur atau mix match). Atau dengan kata lain menejemen GAP adalah upaya untuk mengatasi perbedaan (mismatch) antara asset sensitif terhadap bunga (Rate Sensitive Assets /RSA) dan pasiva yang sensitive terhadap bunga (Rate Sensitive Liabilities/RSL).

Dalam neraca bank hampir selalu terjadi ketidakseimbagan antara sumber daya di sisi liabilities dengan penggunaan dana di sisi asset. Manajemen GAP bertujuan untuk :

· Menghindari kerugian akibat dari gejolak tingkat bunga.

· Mengusahakan pendapatan yang maksimal dalam batas risiko tertentu.

· Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas.

· Mengelola risiko serendah mungkin.

· Menyusun struktur neraca yang dapat meningkatkan kinerja dengan tingkat suku bunga yang wajar.

Pengukuran GAP

Pengukuran besarnya gap antara sisi aktiva dengan sisi pasiva diukur dengan menggunakan Interest maturity ladder, yaitu berupa suatu tabel yang disusun dari aset dan liabilities yang dikelompokkan menurut periode peninjauan bunganya. Besarnya gap akan menentukan besarnya potensi keuntungan atau kerugian yang akan timbul dari perubahan tingkat bunga tersebut. Besarnya gap dapat berubah membesar atau mengecil karena transaksi-transaksi yang dilakukan.

Strategi Manajemen Gap

Perubahan suku bunga akan menimbulkan dampak yang tidak sedikit terhadap struktur neraca maupun kinerja bank. Oleh karena itu timbul upaya-upaya untuk mengelola Interest rate Management, yaitu suatu kegiatan untuk menata interest rate secara simultan atau bersamaan antara sisi asset maupun sisi liabilities sehingga dapat diperkecil dampak negatif perubahan suku bunga terhadap target pencapaian pendapatan bersih yang stabil dan berkembang.

Hal penting dalam penataan manajemen gap :

· Jangka waktu

· Repricing

· Interest rate

· Acceleration of Change

Tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki struktur neraca maupun kinerja adalah :

· Menata kembali komponen-komponen asset dan liabilities yang sensitive terhadap suku bunga.

· Melakukan analisis risiko gap.

· Kebijakan besarnya limit gap.

Dalam pelaksanaan pengambilan kebijakan oleh manajemen bank, apakah akan mengambil posisi gap positif atau negatif tergantung pada tiga hal :

· Perkiraan arah perkembagan tingkat bunga.

· Tingkat keyakinan manajemen terhadap prakiraan tersebut.

· Keberanian bank untuk mengambil risiko jika tindakan yang diambil keliru.

Agar strategi gap pada suatu bank dapat efektif harus didukung oleh kibijakan pricing yang yang sesuai dan adanya infrastruktur yang dapat memberikan data RSA dan RSL dengan cepat dan kontinyu untuk keperluan analisis.

Pengaruh Strategi Gap terhadap Pendapatan

Dalam menentukan strategi gap senantiasa dipertimbagkan risiko yang akan dihadapi yakni dengan menetapkan target/ limit risiko sampai pada tingkat tertentu yang dapat diterima.

MANAJEMEN VALUTA ASING

Pengertian

Manajemen valuta asing adalah suatu kegiatan membeli atau menjual mata uang suatu Negara. Kegiatan jual beli valuta asing membentuk suatu pasar yang disebut dengan pasar valas. Pasar valas dapat dikatakan sebagai transaksi jual beli melalui jaringan komunikasi antara bank-bank, brokers atau deler di seluruh dunia yang dilakukan di ruangan masing-masing bank yang telah dilengkapi dengan jaringan komunikasi. Secara garis besar tindakan manajemen valas dapat berupa :

· Pengendalian kesejahteraan mata uang asing.

· Pengendalian keuntungan netto dari nilai tukar.

Instrument valas

1. Transaksi SPOT

Adalah transaksi valas secara tunai di mana penyeraha valutanya dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi denga nilai tukar yang telah disepakati sebelumnya.

2. Transaksi Forward

Adalah transaksi valas secara berjangka dimana penyerahan valutanya dilakukan pada suatu tanggal tertentu di kemudian hari.

3. Transaksi SWAP

Adalah pertukaran dua valuta asing yang berbeda melalui penjualan secara tunai dan pembelian kembali secara berjangka atau transaksi valas yang simultan antara transaksi SPOT dengan transaksi FORWARD, atau sebaliknya.

Instrumen pasar uang

a. Penempatan antar bank

Adalah penempatan dana lebih pada bank lain yang memerlukan untuk suatu jangka waktu tertentu, tujuannya untuk memperoelh pendapatan yang lebih banyak selagi kelebihan dana tersebut belum dimanfaatkan.

b. Pinjaman antar bank

Adalah meminjam dana pada bank lain untuk keperluan menutup kekurangan dana valas atau untuk mendapatkan sumber dana valas yang lebih murah.

c. Instrumen pasar uang

· Foreign exchange (FX) loan dan deposit.

· Call dan notice loan dan deposit

· Repo/reverse repos

· Bankers acceptance

· Certificates of deposit

· Commercial paper

· Treasure bills (T-Bills)

Securities

Adalah transaksi membeli atau menjual surat-surat berharga yang dapat dinegosiasikan untuk mendapatkan laba dari perbedaan tingkat bunga/ kurs.

Tujuan Kegiatan Valas

Valas dapat diperjualbelikan oleh perorangan, perusahaan maupun bank-bankn untuk membiaya impor atau menukarkan valas hasil ekspor ke mata uang lain. Alas an bank terjun ke transaksi valas dengan alasan :

· Untuk member service kepada nasabah

· Untuk kepentingan bank sendiri

· Untuk memperoleh keuntungan (spekulasi)

Dalam kegiatan valas dikenal dua golongan transaksi, yakni transaksi komersial dan transaksi spekulatif. Transaksi komersail terjadi bila transaksi tersebut dilakukan untuk keperluan perusahaan atau nasabah, bukan untuk bank. Sedang untuk transaksi spekulatif adalah dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan bagi bank yang bersangkutan dari fluktuasi nilai tukar mata uang.

Risiko Kegiatan Valas

Jenis-jenis risiko yang dapat muncul dari kegiatan valas :

a. Risiko mata uang

b. Liquidity risk

c. Interest rate risk

d. Credit risk

Perubahan nilai tukar suatu mata uang dapat terjadi setiap saat, karena berbagai peristiwa seperti:

· Tingkat suku bunga dalam negeri dapat memenuhi nilai mata uang.

· Neraca perdagangan suatu Negara dapat member dorongan yang kaut terhadap nilai tukar uang.

· Ketidakpastian politik.

· Menguatnya harga barang-barang ekspor.

· Satu atau lebih Bank Sentral.

· Perubahan suku bunga di pasar-pasar uang terkemuka.

· Pecahnya suatu perang besar.

Posisi Devisa Neto ( Net Open Position/NOP)

Bank dikatakan mempunyai posisi long dalam suatu mata uang apabila aktiva valas lebih besat dari aktiva dalam mata uang tersebut. Sedangkan posisi short apabila pasiva valas lebih besar dari aktiva valas dalam mata uang yang bersngkutan. Apabila jumlah akiva dan pasiva adalah sama, maka bank dikatakan dalam posisi square.

Manajemen Valas

Ada 2 tujun pokok dalam pengelolaan valas yaitu:

  1. Mengelola jumlah dan risiko valas keseluruhan terkait dengan kesenjangan pada mata uang asing
  2. Memaksimalkan pendapatan valas bank dengn bats-batas risiko yang dapat diterima.

Adanya ririko pada transaksi valas menyebabkan perlunya ditetapkan serangkaian parameter dan limit. Dalammenempatkan limit tersebut, manajemen valas harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

  1. Komposisi suatu mata uang yang dipelihara bank bergantung dari kuat atau lemahnya suatu mata uang.
  2. Ketentuan posisi devisa neto yang ditetapkan Bank Indonesia.
  3. Tujuan penetapan besarnya limit harus terpadu dengan tujuan manjemen likuditas dan gap.
  4. Besarnya limit untuk masing-masing dealer dikaitkan dengan tingkat kemahiran dan pengalaman..
  5. Secar periodic ditetapkan limit masing-masing valas untuk intraday, overnight dan week end.
  6. Limit cut loss yang mencakup seluruh posisi jual beli, yaitu limit yang mensyaratkan posisi tertentu yang harus dilikuidasi/dieksekusi bila kerugian telah melampaui jumlah yang ditetapkan.
  7. Pendelegasian wewenang tertentu kepada chief dealer dan dealer lainnya untuk melakukan kegiatan dalam sublimit yang diberikan.
  8. Penetapan credit lines bagi seluruh “dealing counterparties”

Manajemen princing

Pengertian

Manajemen princing adalah suatu kegiatan manajemen untuk menentukan tingkat suku bunga dari produk-produk yang ditawarkan bank, abik disisi aset maupun liabilities. Tujuan utama dari manejemen princing tersebut adalah untuk mendukung strategi dan taktis ALMA bank dalam mencapai tujuan-tujuan operasional lainnya dan mencapai tujuan penghasilan bank.

Penetapan tingkat suku bunga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikelompokan sebagai berikut:

  1. Kelompok pinjaman, faktor-faktor tersebut adalah cost of funds, premi risiko, biaya pelayanan.
  2. Kelompok simpanan, yang mempertimbangkan adalah cost of funds, biaya pelayanan, termasuk biaya overhead dan personel, marjin keuntungan, struktur target maturity, pricing yield curve simpanan berjangka dan cadangan wajib minimum likuiditas.

Penetapan Suku Bunga Pinjaman

Pada dasarnya pricing pinjaman harus ditetapkan minimal dapat menutupi semua biaya yang berkaitan dengan pinjaman sehingga diperoleh pengembalian yang memadai. Tingkat suku bunga tersebut ditetapkan atas dasar metode pricing yang rasional dengan mempunyai 5 komponen utama, yaitu:

  1. Cost of funds, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana tersebut.
  2. Premi risiko industri yang bervariasi menurut jenis industri, mencerminkan risiko dari suatu industri tertentu, berubah bila kondisi industri itu berubah, dan didasarkan pada latar belakang kolektibilitas serta prakiraan sekarang tentang prospek industri..
  3. Premi risiko perusahaan/debituryang mencerminkan risiko berkaitan dengan debitur-debitur tertentu, merupakan antisipasi terhadap penghapusan pinaman, menutupi biaya pinjaman non lancer da kemungkinan dipengaruhi oleh struktur pinjaman.
  4. Biaya pelayanan termasuk biaya personel dan biaya overhead.
  5. Marjin keuntungan yang disesuaikan dengan risiko kredit yang kemungkinan timbul dan disesuaikan dengan situasi persaingan atau untuk mencapai tujuan-tujuan strategis.

Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang pricing pinjaman dapat dikatakan sebagai harga jual pinjaman yang sudah mencakup seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank termasuk untuk menutup risiko serta memberikan suatu tingkat keuntungan tertentu. Lending rate ( LR ) dirumuskan sebagai berikut:

LR=COM+RISK COST+SPREAD

  1. com( Cost Of Money merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk pinjaman yang terdiri dari biaya seluruh dana yang dapat dipinjamkan dan biaya overhead
    1. Cost Of Loanable Fund (COLF) adalah seluruh biaya dana yang dikeluarkan untuk mendpatkan dana termasuk cadangan yang diperlukan.
    2. Cost Of Fund (COF), terdiri dari biaya-biaya sebagai berikut:

ØBiaya bunga dana, yaitu seluruh biaya dan yang dibayarkan kepada nasabah simpanan baik dalam bentuk giro, deposito dan tabungan.

ØBiaya promosi dana, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperlancar pengerahan dana.

c. Overhead Cost (OHC) adalah biaya-biaya diluar biaya dan yang dipergunakan untuk mendukung pengerahan dana tersebut.

2 Risiko Kredit ( Risk Cost ) merupakan biaya ditanggung bank sebagai akibat kegagalan nasabah dalam melunasi kewajibannya.

3.Spread, merupakan bagian keuntungan yang ditargetkan oleh bank. Target keuntungan yang ingin dicapai pada umunya dijabarkan dalam besaran Return On Asset ( ROA).

Penetapan Suku Bunga Simpanan

Dalam hal ini terdapat 4 komponen utama yang menjadi biaya dari suatu simpanan, yaitu :

  1. Suku bunga yang dibayar kepada deposan berkaitan dengan simpananya atau suku bunga nominal.
  2. Biaya cadangn wajib likuiditas.
  3. Biaya pelayanan yang termasuk biaya personel dan biaya”overhead”.
  4. Marjin keuntungan termasuk target penghasilan dari sumber dan di pasar.

sumber : manajemen perbankan, Mudrajat Kuncoro

Teknologi dan Keunggulan Bersaing

Perubahan teknologi merupakan salah satu faktor utama pendorong persaingan dan berperan penting dalam mendorong perubahan struktur industri serta mendorong terciptanya industri baru. Faktor penyeimbang yang penting, yaitu hal yang merongrong keunggulan bersaing perusahaan yang terlindung kuat sekalipun dan sekaligus mendorong perusahaan lain maju ke depan. Perubahan teknologi cenderung dipandang berharga demi perubahan itu sendiri, setiap perubahan teknologi yang dapat dipelopori perusahaan mana saja diyakini sebagai sesuatu yang baik.

Perubahan teknologi merupakan hal yang penting hanya jika perubahan ini berpengaruh pada keunggulan bersaing dan struktur industri. Tidak semua perubahan teknologi memberikan manfaat strategis. Perubahan teknologi bahkan bisa memperburuk posisi bersaing perusahaan dan daya tarik industri bersangkutan.

Teknologi merupakan hal yang merangkum seluruh rantai nilai perusahaan dan menjangkau ke luar dari segala teknologi yang selama ini kita tahu memiliki hubungan langsung dengan produk. Industri yang telah mencapai tahap kematangan teknologi seringkali menyebabkan terjadinya malapetaka strategis.

Teknologi dan Persaingan

Teknologi penting bagi persaingan jika berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing perusahaan atau terhadap keunggulan bersaing perusahaan atau terhadap struktur industri.

Teknologi dan Rantai Nilai

Setiap aktivitas nilai yang dilakukan perusahaan merupakan suatu perwujudan teknologi dan perubahan teknologi dapat mempengaruhi persaingan lewat dampaknya terhadap hampir setiap aktivitas.

Setiap aktivitas nilai memakai teknologi jenis tertentu untuk mengkombinasikan masukan yang telah dibeli dan sumber daya manusia guna memproduksi keluaran tertentu. Teknologi suatu aktivitas nilai merupakan kombinasi tertentu dari sub-subteknologi tadi. Teknologi yang melekat pada masukan hasil pembelian berinteraksi sedemikian rupa dengan subteknologi lain sehingga menghasilkan aktivitas dengan kinerja beda tingkat tertentu.Teknologi tidak saja terwujud dalam aktivitas primer melainkan juga dalam aktivitas pendukung.

Teknologi sistem informasi merupakan hal yang menjamah ke segala arah khususnya dalam rantai nilai karena aktivitas rantai nilai menciptakan dan memakai informasi. Sistem informasi dipakai dalam aktivitas penyusunan jadwal, aktivitas pengendalian dan lain-lain. Teknologi sistem informasi mempunyai peran penting dalam rangkaian keterkaitan antara semua jenis aktivitas karena arus informasi antara aktivitas satu dengan yang lain diperlukan untuk mengkoordinasi dan mengoptimumkan keterkaitan. Perubahan teknologi yang cepat di bidang sistem informasi menimbulkan dampak besar terhadap persaingan dan keunggulan bersaing karena meratanya peran informasi dalam rantai nilai.

Berbagai teknologi yang ada dalam berbagai aktivitas nilai dapat dihubungkan satu sama lain dan keterhubungan ini merupakan sebuah sumber keterkaitan yang penting dalam rantai nilai. Pilihan teknologi tertentu bagi salah satu bagian rantai nilai dapat menimbulkan implikasi tertentu terhadap bagian lain dari rantai nilai itu.

Teknologi merupakan hal yang merata dalams ebuah perusahaan dan bergantung sebagian pada saluran yang dipakai pembeli serta teknologi yang dipakai pemasok. Sejumlah teknologi terwujud dalam rantai nilai merupakan teknologi spesifik industri walaupun pada derajat y6ang berbeda-beda tetapi banyak pula teknologi yang terwujud dalam rantai nilai itu bukan merupakan teknologi spesifik industri. Semua karakteristik teknologi memiliki berbagai implikasi terhadap peran teknologi dalam keunggulan bersaing.

Teknologi dan Keunggulan Bersaing

Teknologi memiliki peran signifikan dalam menentukan posisi biaya relatif atau difernsiasi relatif karena terwujud dalam setiap aktivitas nilai dan berperan dalam mewujudkan keterkaitan antara berbagai aktivitas maka teknologi dapat memiliki pengaruh besar terhadap biaya dan diferensiasi. Perusahaan yang dapat menemukan teknologi yang lebih bagus daripada pesaingnya untuk melaksanakan aktivitas akan memperoleh keunggulan bersaing.

Teknologi dapat mempengaruhi keunggulan bersaing dengan cara mengubah atau mempengaruhi semua faktor penentu biaya atau keunikan lain. Perusahaan dapat memakai perkembangannya atau untuk menjadi perusahaan yang pertama atau satu-satunya yang memanfaatkan faktor penentu tertentu.

Sebagian perusahaan aluminium di Jepang termasuk produsen biaya tinggi dengan berusaha keras dan berhasil menciptakan teknologi pereduksian karbotermis sehingga dapat mengurangi konsumsi energi. Contoh diferensiasi adalah Federal Express yang mengubah konfigurasi rantai nilai dalam pengantaran paket kecil dan berhasil menyediakan jasa pengantaran yang lebih cepat dan dapat diandalkan. Perubahan biasanya dalam cara perusahaan melaksanakan aktivitasnya atau menggabungkan berbagai teknologi yang tersedia seringkali memungkinkan perusahaan yang bersangkutan memperoleh keunggulan bersaing,

Tes Perubahan Teknologi Yang Dikehendaki

Perubahan teknologi yang dilakukan perusahaan akan memelihara keunggulan bersaing yang telah ada jika keadaannya adalah sebagai berikut:

v Perubahan teknologi itu sendiri menurunkan biaya atau meningkatkan diferensiasi dan kepeloporan perusahaan dalam teknologi bersangkutan bersifat tahan lama.

v Perubahan teknologi menggeser faktor penentu biaya atau kenaikan ke arah yang menguntungkan perusahaan.

v Memelopori perubahan teknologi memberikan keunggulan sebagai pemakai pertama di samping keunggulan lainnya yang merupakan bagian dari hakikat teknologi itu sendiri.

v Perubahan teknologi memperbaiki keseluruhan struktur industri.

Perubahan teknologi akan menghancurkan keunggulan bersaing jika di samping tidak lulus dari tes tadi juga memiliki dampak yang berlawanan dengan dampak yang dikehendaki tes tadi seperti dampak mengendalikan faktor biaya atau keunikan ke arah yang menguntungkan para pesaing.

Teknologi dan Struktur Industri

Walau pun teknologi tidak menghasilkan keunggulan bersaing perusahaan, teknologi dapat mempengaruhi potensi kemampulabaan perusahaan. Perubahan teknologi berpotensi mempengaruhi struktur industri berarti perusahaan tidak boleh menetapkan strategi industri tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan dampak strategi ini terhadap struktur industri.

Teknologi dan Penghalang Masuk

Perubahan teknologi dapat mempertinggi atau memperendah ekonomi skala dalam hampir semua aktivitas nilai. Perubahan teknologi dapat meningkatkan ekonomi skala dalam fungsi perkembangan teknologi itu sendiri yaitu dengan mempercepat langkah produksi baru/meningkatkan investasi yang diperlukan model baru. Perubahan teknologi merupakan landasan kurva belajar, yaitu hasil perbaikan dalam hal-hal seperti tata letak, masukan, kecepatan mesin. Perubahan teknologi mendorong tercapainya keunggulan biaya mutlak lainnya seperi desain produk biaya rendah, mengubah jumlah modal yang diperlukan untuk bersaing dalam sebuah industri. Perubahan teknologi memainkan peran penting dalam pembentukan pola diferensiasi produk sebuah industri, mendorong tercapainya standardisasi produk, meningkatkan atau menurunkan biaya beralih serta mempengaruhi akses ke distribusi dengan cara meningkatkan ketergantungan industri pada saluran misal lebih banyak peragaman produk dan pelayanan purnajual.

Teknologi dan Kekuatan Pembeli

Perubahan teknologi dapat menggeser hubungan tawar menawar antara industri dengan pembeli, mempengaruhi mudah tidaknya pembeli melakukan integrasi ke belakang yang dapat dilakukan pembeli meningkatkan posisi tawar menawar.

Teknologi dan Kekuatan Pemasok

Perubahan teknologi dapat menggeser hubungan tawar menawar antara industri dan pemasok, dapat menghilangkan perlunya industri yang bersangkutan membeli dari kelompok pemasok yang kuat/memaksa industri untuk membeli dari pemasok baru yang kuat. Perubhan teknologi dapat membuka peluang bagi penggunaan sejumlah masukan pengganti dalam produk perusahaan sehingga perusahaanmemiliki kekuatan tawar menawar terhadap pemasok.Investasi teknologi juga membuka peluang digunakannya banyak pemasok sehingga dapat menghilangkan ketergantungan perusahaan terhadap pemasok mana saja.

Teknologi dan Substitusi

Substitusi merupakan hal yang ditentukan oleh nilai yang dimiliki produk yang bersaing dahn oleh biaya berakih dari produk yang satu dengan yang lain dikaitkan dengan harga tertentu. Perubahan teknologi mempengaruhi nilai relatif/harga biaya beralih produk substitusi. Persaingan teknologi produsen produk substitusi dalam memenangkan nilai relatif/harga merupakan intisari proses substitusi.

Teknologi dan Persaingan

Teknologi dapat mengubah secara dramatis struktur biaya sehingga mempengaruhi keputusan penetapan harga. Peran teknologi dalam diferensiasi produk dan biaya beralih juga memiliki arti penting bagi persaingan. Sebuah dampak potensial lain dari teknologi terhadap penghalang keluar.

Perubahan Teknologi dan Batas Industri

Perubahan teknologi berperan dalam mengubah batas-batas industri. Perubahan teknologi dapat memperlebar batas industri dengan memperkecil biaya transportasi sehingga memperbesar lingkup geografis pasar. Dapat meningkatkan kinerja produk sehingga muncul pembeli dan pesaing baru..... dan meningkatkan hubungan antar industri. Teknologi dapat mempersempit batas industri seperi memungkinkan perusahaan mendesain rantai nilai supaya sesuai dengan segmen tertentu.

Perubahan Teknologi dan Daya Tarik Industri

Jila perubahan teknologi dapat meninggikan penghalang jalan masuk, menghilangkan pemasok kuat dan melindungi industri dari nindustri substitusi maka perubahan teknologi dapat meningkatkan kemampulabaan industri. Jika perubahan teknologi mengakibatkan pembeli memiliki kekuatan lebih besar atau menurunkan penghalang masuk maka dapat merusak daya tarik industri. Perusahaan harus mengetahui peran ganda perubahan teknologi dalam membentuk keunggulan bersaing serta struktur industri saat hendak memilih strategi teknologi dan melakukan investasi teknologi.

Strategi Teknologi

Adalah pendekatan perusahaan terhadap pengembangan dan penggunaan teknologi. Teknologi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi struktur industri dan keunggulan bersaing, strategi teknologi sebuah perusahaan menjadi unsur mutlak penting dalam keseluruhan strategi bersaing perusahaan. Strategi teknologi hanyalah merupakan salah satu unsur dalam keseluruhan strategi bersaing, dan harus konsisten dengan dan diperkuat oleh pilihan yang ada dalam aktivitas nilai lain. Strategi teknologi harus menanggapi tiga masalah: teknologi apa yang perlu dikembangkan, apakah kepeloporan teknologi dalam teknologi itu perlu diusahakan dan peran pelisensian teknologi.

Memilih Teknologi untuk Dikembangkan

Teknologi yang perlu dikembangkan adalah teknologi yang dapat memberikan sumbangan besar bagi strategi generik perusahaan dan kemungkinan berhasil dalam pengembangan cukup besar. Program penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh pemimpin biata atas kinerja produk harus ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan dengan pesaing bukan untuk menambahkan ciri baru yang memaakan biaya. Produk maupun perubahan teknologi proses berperan dalam mendukung setiap strategi generik. Pemeriksaan sistematis terhadap semua teknologi yang dipakai sebuah perusahaan akan menunjukkan wilayah mana yang biayanya perlu dikurangi atau yang diferensiasi perlu ditingkatkan,


Kepemimpinan Biaya

Diferensiasi

Fokus Biaya

Fokus Diferensiasi

Perubahan Teknologi Produk

Pengembangan produk untuk mengurangi biaya produk dengan memperkecil kamdungan bahan, mempermudah proses pembuatan, menyederhanakan ketentuan logistik dsb

Pengembangan produk untuk meningkatkan mutu dan ciri produk, ketepatan pengantaran atau biaya beralih

Pengembangan produk untuk mendesain kinerja yang besarnya sesuai dengan kebutuhan segmen sasaran

Desain produk untuk memenuhi segmen tertentu dengan lebih baik dibandingkan pesaing yang memiliki tarrget luas

Perubahan Teknologi Proses

Perbaikan proses kurva belajar untuk mengurangi pemakaian bahan/menurunkan masukan tenaga kerja

Pengembangan proses untuk menciptakan diferensiasi tinggi, memperbesar pengendalian mutu

Pengembangan proses untuk menyelaraskan rantai nilai dengan kebutuhan pembeli untuk menurunkan biaya

Pengembangan proses untuk menyelaraskan rantai nilai dengan kebutuhan segmen untuk meningkatkan nilai pembeli

Perkembangan dalam semua bidang teknologi harus dikoordinasikan untuk memastikan adanya konsistensi dan memanfaatkan saling ketergantungan yang ada. Unsur menyeleksi teknologi spesifik dalam rantai nilai untuk dikembangkan merupakan usaha yang diatur keterjaitan antara perubahan teknologi dan keunggulan bersaing.

Teknologi yang perlu dipilih untuk dikembangkan tidak boleh dibatasi pada beberapa teknologi yang menyediakan p[eluang bagi dibuatnya terobosan besar. Perbaikan sederhana terhadap teknologi dapat memberikan manfaat besar bagi usaha meningkatkan keunggulan bersaing.

Kepemimpinan dan Kepengikutan Teknologi

Kepemimpinan teknologi berarti perusahaan berupaya menjadi yang pertama dalam memperkenalkan perubahan teknologi yang mendukung strategi generiknya. Perusahaan memandang kepemimpinan teknologi sebagai wahana mencapai diferensiasi sedangkan bertindak sebagai pengikut dianggap sebagai pendekatan untuk mencapai biaya rendah.


Kepemimpinan Teknologi

Kepengikutan Teknologi

Keunggulan Biaya

Memelopori desain produk berbiaya rendah

Menjadi perusahaan pertama yang menjalani kurva belajar

Mencipyakan cara berbiaya rendah untuk melaksanakan aktivitas nilai

Menurunkan biaya produk/aktivitas niali dengan cara belajar dari pengalaman pemimpin

Menghindari biaya penelitian dan pengembangan dengan meniru

Diferensiasi

Memelopori sebuah produk unik yang meningkatkan nilai pembeli

Melakukan inovasi dalam aktivitas lain untuk meningkatkan nilai pembeli

Menyesuaikan produk/sistem penyerahan barang supaya lebih dejat dengan kebutuhan pembeli dengan cara belajar dari pengalaman pemimpin

Keputusan untuk menjadi pemimpin atau pengikut teknologi didasarkan pada tiga faktor:

  • Data tahan kepeloporan teknologi
  • Keunggulan sebagai pelaku pertama
  • Kerugian sebagai pelaku pertama

Keunggulan dan kerugian menjadi pelaku pertama merupakan hal yang paling serting muncul dalam konters pilihan teknologi tetapi pembntukan keunggulan bersaing menjangkau lebih jauh dari strategi teknologi.

Daya tahan dan kepeloporan teknologi

Kepemimpinan teknologi bisa dipertahankan jika : (1) Peasaing tidak bisa meniru teknologi yang bersangkutan, (2) perusahaan melakukan inovasi yang lebih cepat dari pada pesaingnya. Daya tahan kepeloporan teknologi ditentukan oleh 4 faktor yaitu:

1) Sumber perubahan teknologi. Daya tahan kepeloporan teknologi sangat tergantung pada apakah teknologi yang sedang dikembangkan itu berasal dari dalam industri yang bersangkutan atau dari luar.

2) Ada tidaknya keunggulan biaya atau keunggulan diferensiasi dalam aktivitas perkembangan teknologi. Biaya atau keefektifan relatif perusahaan dalam melaksanakan pengembangan teknologi juga sangat dipengaruhi oleh antarhubungan antara anak perusahaan induk dengan induk perusahaannya.

3) Ketrampilan teknologi relatif. Ketrampila teknologi akan mempengaruhi keluaran dari laju pengeluaran tertentu untuk teknologi. Ketrampilan teknologi ditentukan oleh banyak faktor: manjemen budaya perusahaan, struktur organisasi dan sistem-sistem, reputasi perusahaan dengan pegawai ilmiah dll.

4) Laju penyebaran teknologi. Ketrampilan teknologi yang unggul menjadi tidak berarti jika pesaing mudah meniru apa yang dikembangkan perusaan. Sebagian mekanisme bagi penyebaran teknologi adalah sbb:

a) Pengamatan langsung pesaing terhadap produk pemimpin (rekayasa mundur/reserve engineering) dan terhadap metode operasi;

b) Pengalihan teknologi lewat pemasok peralatan atau pemasok lain;

c) Pengalihan teknologi lewat pengamat industri (konsultan/warta bisnis);

d) Pengalihan teknologi lewat pembeli yang menginginkan adanya sumberlain yang bermutu.

e) Pindanya pegawai ke para pesaing dan perusahaan yang tidak bersangkutan;

f) Pernyataan atau makalah yang disampaikan tenaga ilmiah pemimpin teknologi kepada publik;

Adapun faktor yang memperlambat laju penyebaran teknologi adalah sbb:

· Pematenan teknologi dan teknologi terkait

· Kerahasiaan

· Perkembangan prototipe dan perlengkapan produksi didalam perusahaan

· Integrasi vertical ke dalam sejumlah bagian produk yang mewujudkan teknologi bersangkutan atau merupakan petunjuk tentang teknologi bersangkutan

· Kebijakan kepegawaian yang mempertahankan karyawan

Keuntungan sebagai pelaku utama

Adanya keuntungan sebagai pelaku utama ditentukan oleh berperannya waktu dalam memperbaiki posisi perusahaan terhadap sumber keunggulan pertama memperoleh peluang menetapkan aturan bersaing dalam berbagai bidang. Keuntungan yang mungkin diperoleh sebagai pelaku pertama hádala:

  • Reputasi. Kepemimpinan menempatkan perusahaan, setidak-tidaknya untuk sementara waktu, dalam kedudukan sebagai perusahaan yang unik, dan kedudukan ini menjadi citra yang mungkin tidak diperoleh perusahaan lain.
  • Merebut posisi.
  • Biaya beralih. Beralih keperusahaan manajemen lain akan mengakibatkan kekecauan karena itu diperlikan administrator baru, sistem komputer baru, dan berbagai perubahan lainnya.
  • Pilihan saluran.
  • Kurva belajar yang menjadi hak milik.
  • Akses yang menguntungkan ke fasilitas, masukan, atau sumber daya langka
  • Pendefinisian standar. Pelaku utama bisa mendenisikan standar bagi teknologi atau aktivitas lain, sehingga memaksa pengikut untuk memakai standar ini.
  • Laba awal. Pelaku utama bisa dalam posisi menikmati laba tinggi dari posisinya, misalnya: bisa mengadakan kontrak dengan pembelinya dengan harga yang tinggi.

Kerugian sebagai pelaku utama

1) Biaya kepeloporan.

  • Ketidakpastian permintaan. Peleku utama harus menenggung resiko ketidakpastian permintaan yang akan datang.
  • Perubahan Kebutuhan Pembeli.
  • Kespesifikan Investasi terhadap generasi Teknologi awal atau atau biaya faktor.
  • Ketidaksinambungan teknologi.
  • Peniruan biaya rendah.

2) Pelisensian teknologi. Perusahaan yang memiliki teknologi unik seringkali memperoleh permintaan lisensi, atau dipaksa oleh peraturan pemerintah untuk memberikan lisensi.

Perusahaan harus memberikan lisensi pada saat:

Ø Ketidakmampuan mengeksploitasi teknologi. Tidak adanya sumber daya atau ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai posisi yang berdaya tahan, oleh besarnya perhatian yang dicurahkan perusahaan untuk menuai unit usaha yang sedang dikerjakannya, atau oleh terlalu kuatnya kubu pesaing sehingga mereka tidak bersedia menyerahkan sebagian dari posisi pasar mereka.

Ø Menyadap pasar yang belum ada.

Ø Menstandarisasi teknologinya dengan cepat. Peberian lisensi mempercepat proses distandarkannya teknologi perusahaan oleh industri yang bersangkutan untuk mempercepat proses perkembangannya.

Ø Buruknya sruktur industri. Perusahaan akan memperoleh keuntungan lebih besar dengan cara menangguk royalty daripada berinvestasi diposisi pasar yang kurang menguntungkan.

Ø Menciptakan pesaing yang baik.

Ø Quid pro Quo (lisensi untuk lisensi).

Memilih penerima lisensi

Perusahaan harus pandai-pandai memilih penerima lisensi dengan cara menetapkan syarat pemberian lisensi yang cukup ketat dan memastikan bahwa bukan-pesaing tidak akan berubah menjadi pesaing.

Resiko memberikan lisensi

Memberikan lisensi seringkali memperlemah, bukan memperkuat keunggulan bersaing perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat memperkecil laba perusahaan.

Evolusi Teknologi

Evolusi teknologi dalam industri merupakan hasil dari interaksi sejumlah kekuatan sbb:

v Perubahan skala

v Belajar

v Pengurangan ketidakpastian dan peniruan

v Penyebaran teknologi

v Berkurangnya kepuasan dari inovasi teknologi/ dalam aktivitas nilai.

Pola daur hidup produk dalam evolusi teknologi akan tercapai seandainya kekuatan tadi berinteraksi lewat serangkaian inovasi dan peniruan produk. Inovasi proses mencapai tahap berkurangnya kepuasan dan dapat mengurangi aktivitas inovatif. Timbul-tidaknya pola daur hidup atau pola tertentu dalam inovasi teknologi industri ditentukan oleh sejumlah faktor-faktor tertentu, yaitu;

Ø Kemampuan intrinsik untuk dideferensikan secara fisik.

Ø Segmentasi kebutuhan pembeli

Ø Kepekaan terhadap hasil skala belajar

Ø Keterkaitan teknologi antara berbagai aktivitas nilai

Ø Logika subtitusi

Ø Batasan teknologi

Ø Sumber teknologi. Arah perubahan teknologi biasanya lebih bisa diramalkan bila teknologi yang spesifik industri bersifat dominan dan hasilnya dampak teknologi yang bersumber dari luar luar industri tersebut.

Evolusi Teknologi yang Berkesinambungan VS Teknologi yang berkesinambungan

Apabila perubahan teknologi bersifat kesinambungan, proses yang terjadi kemungkinan lebih besar ditentukan oleh tindakan langsung atau tidal langsung dari pesreta industri. Kemungkinan sumber ekstern teknolinya adalah para pemasok industri. Bila perubahan teknologinya tidak berkesinambungan menciptakan kemungkinan maksimum bagi bergesernya posisi bersaing relatif.

Meramalkan Evolusi Teknologi

Keluwesan produk berarti bahwa proses produksi buka merupakan penghalang bagi diadakannya usaha inovasi produk karena memungkinkan kita untuk memperkirakan berlangsungnya upaya penciptaan bahan dan komponen baru secara berkesinambungan.

Merumuskan Strategi Teknologi

Merumuskan strategi teknologi supaya teknologi agar bisa diubah menjati senjata pesaing antara lain dengan cara:

Ø Mengidentifikasi semua teknologi dan subteknologi yang ada dalam rantai nilai

Ø Mengidentifikasi teknologi yang memiliki potensi untuk dipakai di indutri lain atau demi pemgembangan ilmiah

Ø Memastikan jalur perubahan yang mungkin ditempuh oleh teknologi baru

Ø Menentukan teknologi dan perubahan teknologi potensial yang mana paling signifikan bagi keunggulan bersaing industri. Perubahan teknologi yang signifikan, adalah perubahan yang:

o Menciptakan keunggulan bersaing yang tahan lama

o Menggeser faktor penentu biaya atau keunikan ke arah yang menguntungkan perusahaan

o Menghasilkan keunggulan sebagai pelaku utama

o Memperbaiki struktur industri secara keseluruhan

Ø Mengukur kemampuan relatif perusahaan dalanm hal tekologi penting dan biaya melakukan perbaikan

Ø Memilih sebuah strategi teknologi yang merangkum semua teknologi penting sehingga memperkuat strategi bersaing perusahaan secara menyeluruh. Yang harus dimasukan dalam strtegi teknologi perusahaan adalah sbb:

o Susunan peringkat proyek-proyek penelitian dan pengembangan sesuai dengan derajat kepentingan untuk keunggulan bersaing.

o Pilihan tentang kepemimpinan atau kepengikutan teknologi dalam teknologi penting

o Kebijakan dalam pemberian lisensi yang mampu meningkatkan posisi bersaing secara menyeluruh

o Cara-cara untuk memperoleh teknologi yang diperlukan dari sumber luar

Ø Memperkuat strategi teknologi unit-unit usaha pada tingkat perusahaan induk. Tindakan yang dapat memperkuat posisi teknologi secara menyeluruh antara lain:

o Mengidentifikasi teknologi inti pada tingkat perusahaan yang berpengaruh pada banyak unit usaha

o Memastikan berlangsungnya usaha penelitian yang aktif dan terkoordinasi dan bermigrasinya teknologi antara unit usaha yang satu dengan unit usaha yang lain

o Menyediakan dana untuk membiayai penelitian perusahaan induk dalam teknologi penting untuk menciptakan massa kritis pengetahuan dan orang.



sumber: Manajemen Perbankan, Mudrajat Kuncoro